Kamis, 19 Januari 2012

Lautan Tangis…Lautan Tangis…Lautan Tangis

Ditulis Oleh Sujiwo Tejo   
 Image
Teman-teman, jika pun revolusi sudah saatnya harus terjadi, mari kita berdoa agar peristiwa itu berlangsung dengan sangat damai dan indah. Dan sehabis itu kita dapat bersekolah dan kuliah dengan lebih tenang, karena para orangtua lebih leluasa mecari membuat dan mencari lapangan kerja. Anak-anak kecil kembali riang di atas-atas pematang sawah dengan matahari pagi yang syahdu.
     Jika pun harus terjadi, sehabis revolusi yang berlangsung damai dan indah itu kita tak perlu terlalu pusing jika ada sanak-famili yang sakit, karena negara turut menanggung setiap warganya yang menderita. Biaya rumah-rumah sakit tidak semengerikan bagai sekarang. Harga rumah terjangkau karena government akan memperhatikan betul papan sebagai kebutuhan dasar warganya.
     Kesempatan melakukan usaha-usaha kecil makin terbuka, karena bank-bank tak boleh lagi hanya mengucurkan kredit pada pengusaha-pengusaha raksasa. Pasar-pasar tradisional kembali hidup. Spirit dan energi kita kembali berkobar, seiring dengan kembalinya kita kelola secara mandiri batu bara, gas, minyak dan lain-lain.
     Saya undang kalian semua sesama bangsa yang bisa kita sebut keluarga, untuk mengunjungi  lagu “Lautan Tangis” (Klik disini) . Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah turut menyebarkan info ini melalui milis, FB dan lain-lain jejaring internet. Liriknya begini:
 
     Berlayarlah di laut, laut keringat kami
     Tertawalah di laut, laut keringat kami
     Berselancarlah di laut, laut keringat kami
     Berpesiarlah di laut, laut keringat kami…

             Bergerak, bergerak, tetap bergerak
             Menderap langkah, merapat barisan
             Bergerak, bergerak, tetap bergerak
             Berat kita junjung, ringan kita jinjing
             Bergerak, bergerak, tetap bergerak
             Berlumur keringat dan airmata….

     Berlayarlah di lautan airmata kami
     Tertawalah di lautan airmata kami
     Berselancarlah di lautan airmata kami
     Berpesiarlah di lautan airmata kami
           
             Bersabar, bersabar, kita sejak dulu
             Amuk kita timbun, munjung bagai gunung
             Bersabar, bersabar, kita sejak dulu
             Amuk kita tunda, gunung tak meletus
             Bersabar, bersabar, kita sejak dulu
             Sejak dulu nahan, sejuk bagai gunung
           
     Pesta poralah di gunung kesabaran kami
     Dansa dansilah di gunung kesabaran kami
     Injak injakkan kakimu di gunung kesabaran kami
     Buang botol-botol minummu di gunung kesabaran kami
                       
               Bersabar, bersabar, sampai habis sabar
               Sabar jadi riak, riak jadi ombak
               Bersabar, bersabar, sampai habis sabar
               Gunung pun bergetar, laut bergelora
               Bergelora-gelora, bergunung-gunung ombak
               Gulungan gelombang keringat dan airmata

     Hati hati jangan kau terlena di laut keringat kami
     Hati hati jangan kau haha hihi di laut keringat kami
     Awas awas awas di gunung kesabaran kami
     Mawas mawas dirilah di gunung kesabaran kami
    
     (Sujiwo Tejo, Lagu Lautan Tangis, album Presiden Yaiyo, videoclip)

http://sujiwotejo.com/index.php?option=com_content&task=view&id=190&Itemid=41

Tidak ada komentar:

Posting Komentar